HdG Team Teman Traveling Paling Keren
Selain HdG Team sebagai teman travelling paling keren saat anda mencoba liburan ke beberapa tempat wisata di Garut, ada satu hal lainnya yang juga keren menemani travelling anda. Aaaah, sesudah kelamaan bekerja diakhir bln. puasa, pada akhirnya saya, suami serta anakku dapat pulang kampung juga. Lantaran saya asli Sunda sedang suami dari luar Pulau Jawa, kami mesti ubahan pulang kampung waktu hari raya. Th. tempo hari kami berlebaran di kota Kembang, namun kesempatan ini kami serta bayi 7 bln. pulang ke tanah Minang. Oh bukanlah, bukanlah di Padang kota, masih tetap 4 jam dari bandara. Serta perjalanan di daerah Sumatera itu ya, betul-betul luar umum. Yang sukai mabuk perjalanan, pasti telah dikocok-kocok perutnya.
Untuk memudahkan perjalanan seperti ini, anda baiknya mengajak seseorang rekan yang gesit, stabil di semua medan, serta mesti ingin di ajak ke mana saja. Ajak yang namanya Smartfren 4G LTE Advanced, bukanlah yang lain. Lantaran terkecuali tangguh di semua medan, dia dapat juga buat asik di perjalanan.
Bermula dari pembelian ticket di website pemesanan pesawat. Si rekan dapat menghadirkan daftar harga yang demikian cepat. Cuma klak klik smartphone saja, si rekan mengantarkan e-mail bahwa ticket telah didapat. Wah, baru kesempatan ini push notifications dapat berperan, umumnya mesti senantiasa buka aplikasi.
Tanpa ada banyak narasi, sampailah kami di Bandara Internasional Minangkabau. Kami meniti perjalanan 4 jam ke rumah suami. " Nyatanya Padang coret ", Itu kesan pertama yang ada dipikiranku. Untuk si rekan, dia terus baik-baik saja meskipun jauh dari kota. Bila saya sih aman-aman saja asal si rekan senantiasa siaga. Bila dia lemah sedikit saja, hari-hari saya bakal tidak sesuai sama gagasan.
Saya nikmati hari-hari paling akhir puasa dengan jalan-jalan di sekitar desa. Nyatanya pojok daerah seperti ini membuatku mau pensiun awal serta menggunakan hari tua disini.
Meskipun rumah suami jauh dari kota, si Smartfren 4G LTE Advanced tidak manja. Tidak seperti tanda yang lain, di pantai kerap hilang mendadak, di gunung lelet jalannya, ah menyusahkan saja.
Perjalanan kami sejak saat H+1 Lebaran dengan menuruni kelok 40. Kami telah hampir mabuk di kelok nomer 20-an, namun si rekan masih tetap stabil saja temani kami internetan. Bukanlah tidak nikmati panorama, namun kami tidak paham jalan. Maka dari itu, GPS selalu menyala berduet berbarengan si rekan bikin peta cepat plotting-nya.
Sampailah kami di Pantai Bidadari. Silau sekali pantai ini, mungkin saja begitulah bila kita lihat turunnya bidadari, silau. Untuk sesaat si rekan belum diperlukan, lantaran kami repot nikmati panorama. Aduh, kasihan. Sesudah makan siang, barulah kami mengajak si rekan untuk mengabadikan masa lalu. Untuk sharing kebahagiaan, 1 photo di-upload ke media sosial, photo yang lain disimpan di SmartCloud agar aman. Saya sih tidak usah lama menanti, biarlah saja si rekan yang mengunggah photo sejumlah itu.
Eh, nyatanya telah beres. Yuk, kita lanjut ke Bukittinggi.
Di perjalanan selanjutnya, situasi mulai merasa jemu. Si rekan tidak kehabisan akal. Ia merekomendasikan kita buat karaoke-an. Lagunya dia berikanlah yang teranyar, lagu lokal serta internasional yang belum kami hapal. " Tenang ", tuturnya. Lantaran sebentar saat itu juga, lirik lagu dengan cara cepat dimunculkannya. Sudah pasti, si rekan memanglah mempunyai kemampuan 300 Mbps, walau sebenarnya tanda yang lain cuma dapat menggerakkan kecepatan setengahnya. Mobil ini saja cuma melaju 60 kmph. Hahaha, beda ya... Serta situasi mobil juga riuh oleh nada nyanyian kami seluruhnya, terkecuali ibu mertua. Hahahaha..
Sampailah kami di jam gadang, alun-alun kota Bukittinggi. Di Bukittinggi saya temukan beragam jenis kesenian, beragam manfaat rumah gadang, serta makanan yang bermacam. Si rekan merekomendasikan saya untuk live broadcast ke YouTube supaya dunia tahu bila situasi jam 18. 00 di Sumatera Barat masih tetap seperti saat siang. Dia katakan bila dia dapat membantuku mewujudkannya. Sayang, saat telah ingin malam serta kami mesti lanjut pulang, lantaran dari Bukittinggi kami mesti meniti perjalanan lebih kurang sejam.
Di perjalanan saya minta tolong si rekan untuk membantuku nge-blog perihal perjalanan hari ini. Di waktu beberapa orang terkapar seluruhnya, si rekan tetap masih setia. Betul-betul Limitless, tidak ada capeknya tanda ini. Kuota habis saja, internetan masih tetap dapat.
Aaaaah, pokoknya bila ingin traveling nyaman, ajak saja Smartfren 4G LTE Advanced. Push notifications lancar tidak terlambat, di ajak ke gunung tidak manja, di pantai siap sedia, dijodohin sama GPS, Maps plotting cepat luar umum, unggah photo ke Smartcloud aman terbangun, live broadcast video dapat juga, streaming lagu tidak gunakan lama, blogging on the spot pasti dibantunya, serta yang terutama sinyalnya ada dimana-mana.
Hmmm.. Traveling selanjutnya ingin kemana yaaa? Go for it saja, kan si Smartfren 4G LTE Advanced dapat di ajak kemana saja.
Bermula dari pembelian ticket di website pemesanan pesawat. Si rekan dapat menghadirkan daftar harga yang demikian cepat. Cuma klak klik smartphone saja, si rekan mengantarkan e-mail bahwa ticket telah didapat. Wah, baru kesempatan ini push notifications dapat berperan, umumnya mesti senantiasa buka aplikasi.
Tanpa ada banyak narasi, sampailah kami di Bandara Internasional Minangkabau. Kami meniti perjalanan 4 jam ke rumah suami. " Nyatanya Padang coret ", Itu kesan pertama yang ada dipikiranku. Untuk si rekan, dia terus baik-baik saja meskipun jauh dari kota. Bila saya sih aman-aman saja asal si rekan senantiasa siaga. Bila dia lemah sedikit saja, hari-hari saya bakal tidak sesuai sama gagasan.
Saya nikmati hari-hari paling akhir puasa dengan jalan-jalan di sekitar desa. Nyatanya pojok daerah seperti ini membuatku mau pensiun awal serta menggunakan hari tua disini.
Meskipun rumah suami jauh dari kota, si Smartfren 4G LTE Advanced tidak manja. Tidak seperti tanda yang lain, di pantai kerap hilang mendadak, di gunung lelet jalannya, ah menyusahkan saja.
Perjalanan kami sejak saat H+1 Lebaran dengan menuruni kelok 40. Kami telah hampir mabuk di kelok nomer 20-an, namun si rekan masih tetap stabil saja temani kami internetan. Bukanlah tidak nikmati panorama, namun kami tidak paham jalan. Maka dari itu, GPS selalu menyala berduet berbarengan si rekan bikin peta cepat plotting-nya.
Sampailah kami di Pantai Bidadari. Silau sekali pantai ini, mungkin saja begitulah bila kita lihat turunnya bidadari, silau. Untuk sesaat si rekan belum diperlukan, lantaran kami repot nikmati panorama. Aduh, kasihan. Sesudah makan siang, barulah kami mengajak si rekan untuk mengabadikan masa lalu. Untuk sharing kebahagiaan, 1 photo di-upload ke media sosial, photo yang lain disimpan di SmartCloud agar aman. Saya sih tidak usah lama menanti, biarlah saja si rekan yang mengunggah photo sejumlah itu.
Eh, nyatanya telah beres. Yuk, kita lanjut ke Bukittinggi.
Di perjalanan selanjutnya, situasi mulai merasa jemu. Si rekan tidak kehabisan akal. Ia merekomendasikan kita buat karaoke-an. Lagunya dia berikanlah yang teranyar, lagu lokal serta internasional yang belum kami hapal. " Tenang ", tuturnya. Lantaran sebentar saat itu juga, lirik lagu dengan cara cepat dimunculkannya. Sudah pasti, si rekan memanglah mempunyai kemampuan 300 Mbps, walau sebenarnya tanda yang lain cuma dapat menggerakkan kecepatan setengahnya. Mobil ini saja cuma melaju 60 kmph. Hahaha, beda ya... Serta situasi mobil juga riuh oleh nada nyanyian kami seluruhnya, terkecuali ibu mertua. Hahahaha..
Sampailah kami di jam gadang, alun-alun kota Bukittinggi. Di Bukittinggi saya temukan beragam jenis kesenian, beragam manfaat rumah gadang, serta makanan yang bermacam. Si rekan merekomendasikan saya untuk live broadcast ke YouTube supaya dunia tahu bila situasi jam 18. 00 di Sumatera Barat masih tetap seperti saat siang. Dia katakan bila dia dapat membantuku mewujudkannya. Sayang, saat telah ingin malam serta kami mesti lanjut pulang, lantaran dari Bukittinggi kami mesti meniti perjalanan lebih kurang sejam.
Di perjalanan saya minta tolong si rekan untuk membantuku nge-blog perihal perjalanan hari ini. Di waktu beberapa orang terkapar seluruhnya, si rekan tetap masih setia. Betul-betul Limitless, tidak ada capeknya tanda ini. Kuota habis saja, internetan masih tetap dapat.
Aaaaah, pokoknya bila ingin traveling nyaman, ajak saja Smartfren 4G LTE Advanced. Push notifications lancar tidak terlambat, di ajak ke gunung tidak manja, di pantai siap sedia, dijodohin sama GPS, Maps plotting cepat luar umum, unggah photo ke Smartcloud aman terbangun, live broadcast video dapat juga, streaming lagu tidak gunakan lama, blogging on the spot pasti dibantunya, serta yang terutama sinyalnya ada dimana-mana.
Hmmm.. Traveling selanjutnya ingin kemana yaaa? Go for it saja, kan si Smartfren 4G LTE Advanced dapat di ajak kemana saja.
Tidak ada komentar: