Pengunjung Blog



Menjadi Teman Bermain Anak

Anak bermain setiap saat karena bagi mereka itu adalah hal terpenting yang ada di dunia. Melarangnya bermain sama saja dengan merebut kehidupan darinya. Hal itu mungkin sama pentingnya dengan kita apabila kehilangan pekerjaan atau kehilangan tempat tinggal. Bermain bagi seorang anak adalah eksistensi atau keberadaan mereka. Karena itu justru sebagai orang tua kita harus senantiasa mendukungnya. Bukan hanya itu tapi juga menemaninya. Pada saat bermain kita bisa berbagi peran sebagai teman dan bukan sebagai orang tua. Dengan begitu orang tua pun bisa menjadi sarana pelatihan bagi anak untuk bersosialisasi.

Semakin sering anak untuk bermain maka dia akan senantiasa merasa bahagia. Karena dengan bermain dia bisa belajar dan menemukan hal-hal baru. Memang ada kalanya anak bermain kelewatan. Maksudnya tidak mau makan atau beristirahat. Tapi kelewatan atau melebih batas yang sudah kita tentukan itu adalah batas yang kita tetapkan sendiri bukan batasan yang dia miliki.
Nah, jika hal itu yang terjadi maka saran saya kita tidak usaha memarahainya, karena akan ada waktunya anak merasa lapar dan ketika dia lelah dia akan beristirahat dengan sendirinya. Yang perlu kita lakukan adalah mungkin memperingatkannya dengan cara yang halus bahwa ini sudah saatnya bagi dia untuk makan atau untuk beristirahat. Saya paham bahwa orang tua tentu khawatir jika anaknya sakit, tapi sesekali kita harus melihat situasi ini dari sudut pandangnya. Mungkin dia sedang berada di tengah-tengah sesuatu yang begitu mengasyikan sehingga begitu sayang untuk ditinggalkan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.